Kemiri Sunan berpotensi menghasilkan minyak nabati hingga 8 ton / ha / tahun, melebihi potensi kelapa sawit, Sifat minyak nabati yang mengandung racun adalah nilai yang lebih baik karena tidak akan bersaing dengan kebutuhan pangan, Minyak nabati yang dihasilkan pecan sunan dapat diolah menjadi biofuel (biodiesel) sebagai pengganti bahan bakar diesel.
Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma Blanco) adalah salah satu tanaman penghasil bahan bakar minyak nabati (biodiesel) yang non-edible. Kemiri Sunan tumbuh sangat baik di daerah lahan kritis sehingga tidak bersaing dengan tanaman penghasil pangan. Karena tinggi pohon bisa mencapai 12-20 Meter dengan canopy yang sangat rimbun, berdaun besar dan berakar tunjang maka pohon Kemiri Sunan sangat cocok sebagai tanaman konservasi. Kemiri Sunan berumur panjang dan sangat produktif karena mulai berbuah diusia tiga (3) tahun. Kernel (biji buahnya) mengandung reedmen crude oil (minyak mentah) 50-62% yang bisa diubah menjadi biodiesel sampai 90%. Dari ampas dan sampah biomasanya bisa diperoleh ethanol, untuk campuran premium/gasoline. Sedangkan dari kandungan crude oil kelak diperoleh oleochemicals yang bisa diproses menjadi bahan medis, kosmetik, tinta cetak, pestisida, pembasmi rayap dan karet. Hasil test berdasarkan ASTM, biodiesel Kemiri Sunan kami sudah sesuai standart SNI dan DIN (Deutsche Industrial standard) dan sudah diuji pada motor bakar. Dengan spesifkasi biodisel: Cetane Ave 57, 0 Sulfur dan yod (Iodine nr) 32.
Pengembangan kemiri sunan diharapkan menjadi bagian dari program kesinambungan ketahanan energi turunannya dari biodiesel, bioethanol sampai bioavtur sehingga menjadi bagian dari nawacita Presiden yang andil dalam pembangunan di daerah demi kemandirian energi bagimu negeri
- Titie Prapti Oetami