Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, bertepatan dengan hari lahir tokoh wanita nasional asal Jepara, Raden Ajeng Kartini yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Kisah hidup Kartini banyak mengajarkan kaum perempuan tentang kesetaraan hak melalui pemikiran-pemikirannya yang dituangkan dalam tulisan atau surat-surat yang telah melegenda dan menjadi panutan oleh wanita-wanita masa kini. Pesan yang disampaikan tak jauh dari pentingnya memajukan perempuan agar memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.
Menginjak usia perayaan Hari Kartini yang ke – 143, tentunya banyak kemajuan wanita Indonesia yang dapat dicontoh dalam berbagai segi kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan keamanan, serta lingkungan. Bahwa seorang wanita yang mandiri dan aktif dapat membuat sesuatu yang besar dan menjadi pelaku pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut juga membuktikan bahwa peran wanita sebagai ibu rumah tangga dan seorang istri yang kreatif dan terampil, atau sebagai wanita pekerja cerdas dan sukses bisa berkontribusi untuk menopang perekonomian rumah tangga. Ini dapat menjadi tolak ukur bahwa peranan perempuan telah banyak memberikan sumbangsih bagi kemajuan peradaban masa kini.
Perempuan dan lingkungan hidup adalah sebuah perpaduan harmonis yang tidak dapat dipisahkan. Perempuan dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga seringkali memanfaatkan alam sebagai elemen pemenuh kebutuhan hidup. Mengingat begitu pentingnya keberadaan alam dalam kehidupan keluarga, maka kaum perempuan berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam. Sebagai sumber pendidikan pertama bagi anak, seorang Ibu di rumah juga dapat menanamkan sikap peduli lingkungan hidup pada anak-anaknya sejak dini. Sikap tersebut juga sarat akan pesan agar terwujudnya keluarga sehat di tengah pandemi global yang terjadi saat ini.
Berbagai cara dan upaya untuk menyelamatkan bumi telah digagaskan oleh perempuan, baik dalam bentuk gerakan atau komunitas, baik secara global, nasional, maupun tingkat tapak. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Kartini dan Hari Bumi, Diskusi Pojok Iklim akan mengangkat tema “Perempuan Inspiratif, Selamatkan Bumi” dengan maksud untuk mendengar kontribusi yang dilakukan oleh perempuan di lapangan, yaitu penyuluh kehutanan dan polisi kehutanan wanita, sehingga setiap orang dapat terinspirasi untuk terus bertekad memperjuangkan dan menyelamatkan lingkungan hidup.
Pembuka:
Ir. Laksmi Dhewanthi, MA - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK
Penutup:
Dr. Ir. Mariana Lubis, MM - Kepala Pusat Penyuluhan BP2SDM KLHK
Narasumber:
"Karya Kolektif Kelompok Wanita Tani Dewi Sri", Unduh Materi
Euis Maryati - Ketua Kelompok Wanita Tani Dewi Sri Kabupaten Cianjur, Jawa Tengah
"Pelestarian Lingkungan dan Pembinaan Kelompok Berbuah Kalpataru", Unduh Materi
Neneng Anengsih - Penyuluh Kehutanan Penyelia UPTD KPH Bali Utara Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali
"Ecoprint, Kain Ramah Lingkungan", Unduh Materi
Indarwati, SST - Penyuluh Kehutanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
"Peran Polhut Wanita dalam Menjaga Hutan", Unduh Materi
Santi, S.Hut - Polisi Kehutanan Muda BPPHLHK Wilayah Sulawesi
Moderator:
Hening Parlan - Manager Stakeholder Engagement MFP4