Berbicara tentang perubahan iklim juga berbicara soal keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Kita sudah melihat dampaknya terhadap ekosistem dimana perubahan iklim yang memengaruhi kestabilan alam bermuara pada hilangnya keanekaragaman hayati. Kenaikan suhu bumi akan membuat beberapa jenis spesies berada diluar batas toleransi suhu maksimumnya sehingga tidak mampu bertahan dan kemudian menjadi rentan terhadap kepunahan. Mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman hayati dalam ekosistem habitatnya merupakan bentuk peningkatan ketahanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Penanganan biodiversitas menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Negara-negara berkembang diberi insentif finansial untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan memelihara pohon-pohon mereka (dan karbon tetap tersimpan di hutan). Untuk mengatasi masalah tata kelola hutan, penghormatan terhadap hak-hak masyarakat dan perlindungan keanekaragaman hayati menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan. Dalam rangka mendorong pengembangan perlindungan biodiversitas dan sosial untuk skema mitigasi iklim, diperlukan desain insentif yang mencakup aturan dan kebutuhan dana untuk keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat. Diskusi Pojok Iklim kali ini akan membahas bagaimana penanganan perubahan iklim dalam konteks konservasi keanekaragaman hayati beserta desain insentif yang efektif untuk diterapkan demi mengembangkan perlindungan biodiversitas dan sosial untuk mitigasi iklim.