Keadaan bumi yang semakin tercemar, terjadinya pemanasan global dengan cepat serta hilangnya keanekaragaman hayati secara signifikan memperlihatkan kondisi bumi yang semakin memprihatinkan. Semua negara yang terlibat dalam PBB saat ini tengah bersiap untuk mengatasi dan menghadapi dampak perubahan iklim yang sudah tidak dapat lagi dibendung seperti yang kita rasakan pada saat ini, yakni terjadinya bencana iklim ekstrem yang mengancam kehidupan di bumi di semua sektor. Pola cuaca buruk dapat berdampak besar pada peluang konsumsi dan produksi berkelanjutan, sehingga perlu dilakukan efisiensi sumber daya. Di sisi lain, populasi penduduk kian meningkat dan berbanding lurus dengan produksi sampah dan limbah sehingga menimbulkan degradasi dan menurunkan daya dukung lingkungan.
Pada 11-15 Maret 2019 ini, sesi keempat dari UN Environment Assembly (UNEA-4) yang akan dilaksanakan di Nairobi, Kenya, akan mengangkat tema “Solusi Inovatif untuk Tantangan Lingkungan dan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan†yang akan membahas tentang kerangka kerja untuk menggeser sistem ekonomi global kita ke arah yang lebih berkelanjutan dan mengatasi tantangan lingkungan. Pertemuan tersebut akan membahas 3 poin penting, antara lain: 1) tantangan lingkungan yang terkait dengan kemiskinan dan pengelolaan sumber daya alam, termasuk sistem pangan berkelanjutan, ketahanan pangan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati; 2) pendekatan siklus hidup untuk efisiensi sumber daya, energi, bahan kimia dan pengelolaan limbah; dan 3) pengembangan bisnis berkelanjutan yang inovatif pada saat perubahan teknologi yang cepat.