Indonesia memiliki salah satu potensi energi terbarukan yang cukup besar, yaitu panas bumi sebesar 28000 MW dimana saat ini jumlah yang terpasang baru 1800 MW, atau sekitar 6% dari potensi yang ada. Dengan berjalannya 2 unit dari Sarulla dengan kapasitas 220 MW di tahun 2017 ini, proyek Sarulla telah berkontribusi sebesar 14% dari total proyek panas bumi yang sudah beroperasi di Indonesia. Dengan tambahan 1 unit lagi sebesar 110 MW yang rencanananya beroperasi di pertengahan 2019, total 330 MW Sarulla project akan berkontribusi sebesar 17% dari total pembangkit panas bumi yang ada di Indonesia. Selain kontribusi terhadap negara dari sisi energi terbarukan, proyek panas bumi Sarulla juga di harapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kehandalan dan ketersediaan listrik bagi masayarakat Sumatera Utara.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla,yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara, adalah sebuah mega proyek raksasa yang dilakukan oleh PT Medco Power Indonesia (Indonesia), Itochu Corporation (Jepang), Kyushu Electric Power Co, Inc. (Jepang), Ormat Technologies Co, Inc. (AS) dan Inpex (Jepang) Proyek ini disebut-sebut sebagai proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di dunia, selain 330 MW fase pertama dari proyek ini, berdasarkan studi yang telah di lakukan, area panas bumi Sarulla dapat di kembangkan sampai dengan 1000 MW.
Setiap kwh listrik yang dihasilkan akan dijual kepada PLN, dan diharapkan akan dapat memenuhi 1/3 dari kebutuhan listrik Propinsi Sumatera Utara, khususnya untuk memenuhi kebutuhan industri. Rasio pembagian kepemilikan dari proyek ini adalah PT Medco 19%, Itochu 25%, Kyushu Electric Power 25%, Ormat Technologies 12.75%, dan Inpex 18.25%. Biaya total pembangunannya ditaksir mencapai US$1.7 milliar dimana sebagian besar dari dananya dikucurkan oleh JBIC (Japan Bank for International Cooperation), ADB (Asian Development Bank), dan beberapa bank komersial lainnya. Lokasi eksplorasi sumur dalam proyek ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Daerah Silangkitan: sebesar 110 MW, dan 2. Daerah Namora I Langit: sebesar 220 MW. Adapun potensi area panas bumi yang belum di eksplorasi terletak di area Donotasik dan Sibual-buali.