Permasalahan nasional di Indonesia terdiri dari permasalahan lingkungan hidup, energi dan pupuk organik. Namun, perrmasalahan utamanya adalah energi, dimana semakin langka dan terbatas, terutama di desa. Di desa pun sekarang minyak tanah sudah sulit didapat. Alternatif untuk LPG belum memuaskan, dimana belum mencakup ke seluruh daerah-daerah pedalaman di Indonesia. Cadangan kayu bakar yang dijadikan sumber energi di pedesaan pun semakin menipis. Untuk itu perlu dikembangkan energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan, salah satunya melalui biogas.

Di Indonesia, unit biogas yang telah terpasangkan baru mencapai 1.6% dari total sumberdaya yang dapat dimanfaatkan. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi anaerob. Banyak potensi bahan baku untuk biogas, salah satunya dari kotoran manusia dan limbah. Produksi kotoran ternak sangat besar yang berpotensi untuk dijadikan biogas. Kandungan biogas dalam setiap 1 m3 hampir sama dengan 1 liter bensin. Di estimasi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga memasak, cukup disuplai dengan 2 ekor sapi.

Melalui aplikasi biogas ini, dapat digunakan di berbagai bidang dengan berbagai sumber.Implementasi penggunaan biogas yang terintegrasi dari kotoran dan limbah oleh PT. Swen IT sudah menyentuh 34 provinsi, dengan menggunakan dana APBD, masyarakat, dan CSR. Model penggunaan biogas dari kotoran ternak dengan desain yang mudah dimana kotoran akan mengalir ke digester biogas. Di Ciomas, Bogor PT. Swen IT telah mengembangkan pabrik untuk membangun digester biogas berbahan fiberglass.

Melalui implementasi pertanian terintegrasi dengan biogas, dapat dicapai mandiri pangan dan energi dan zero waste di daerah-daerah.Selain itu, penerapan konsep ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana hasil buangan dari satu unit usaha bisa dijadikan input bagi usaha lain dan dihasilkan berbagai macam produk samping.

DOWNLOAD DISINI