Dalam peringatan lima tahun Persetujuan Paris 2015 Climate Ambition Summit yang diadakan secara virtual pada Sabtu, 12 Desember 2020, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua negara menetapkan status 'darurat iklim' demi mempercepat pengurangan emisi karbon. Setidaknya 38 negara telah mengumumkan keadaan darurat iklim sebagai komitmen nasional yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Inggris sebagai tuan rumah COP26 UNFCCC yang akan diadakan di Glasgow di akhir 2021 telah maju dengan tujuan mengurangi emisi hingga 68% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 1990. Uni Eropa pada hari Jumat mengkonfirmasi janjinya untuk pemotongan 55% pada tahun 2030. Sementara itu Cina mengumumkan target mereka yaitu nol emisi karbon pada 2060. Pemerintah New Zealand juga mendeklarasikan darurat iklim pada Rabu, 2 Desember 2020.
Indonesia telah menunjukkan upaya nyata dalam memenuhi ambisi target Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan besaran emisi sebesar 29% dan meningkatkan sampai dengan 41% pada tahun 2030 dengan dukungan kerjasama internasional. Indonesia telah berhasil berkontribusi terhadap pencapaian NDC 24,4% pada Tahun 2017 dari target 29% pada Tahun 2030. Indonesia saat ini telah memiliki NDC yang fokus pada sektor kehutanan dan energi. Di sektor energi, Indonesia saat ini tengah berada pada masa transisi dari fossil fuel-based energy ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Sebagaimana sudah diterima banyak pihak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan forum diskusi mingguan multi-pihak Pojok Iklim sejak tahun 2016 dengan konsentrasi pada proses adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia, guna mengaktualisasikan isu perubahan iklim di berbagai sektor serta mensinergikan inovasi dan praktek cerdas dari berbagai daerah.
Edisi awal tahun kali ini, diangkat tema Menuju COP-26 Glasgow: Aksi Nyata dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia, yang akan mengupas catatan atau pesan kunci seputar progres kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, aksi cerdas dari para pihak yang memperlihatkan pelaksanaan komitmen Pemerintah Indonesia, dan perkembangan isu international dan capaian energi terbarukan, guna mendukung persiapan Indonesia untuk COP26 UNFCCC yang akan diadakan di Glasgow di akhir 2021.
Pengantar:
Alue Dohong - Wakil Menteri LHK
Narasumber:
Sarwono Kusumaatmadja - Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim
Ruandha Agung Sugardiman - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian LHK
Saleh Abdurrahman - Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Kementerian ESDM
Penanggap:
Agus Justianto - Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian LHK
Laksmi Dhewanthi - Staff Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional
Diah Suradiredja - Penasihat Senior Yayasan KEHATI
Moderator:
Efransjah - Penasihat Senior Menteri LHK
Youtube:
Unduh Materi DISINI