Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. RHL dirancang tidak hanya untuk tujuan ekologis tapi juga untuk tujuan ekonomi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak hanya dengan pengelolaan hutan yang berorientasi pada hasil hutan kayu, tapi juga pengelolaan potensi sumberdaya hutan dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sasaran, yaitu dengan pemanfaatan HHBK baik melalui skema perhutanan sosial maupun kemitraan. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran sertanya merupakan unsur utama penentu keberhasilan pembangunan kehutanan.
Penyuluhan kehutanan merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam peningkatan peran serta masyarakat terutama untuk memberikan alternatif solusi menjawab berbagai permasalahan dalam pembangunan kehutanan. Penyuluhan sebagai proses pembelajaran melalui pendekatan partisipatif yang berbasis pemberdayaan masyarakat, alih keterampilan, pendampingan dan penguatan kelembagaan masyarakat serta peningkatan akses terhadap informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya permodalan, teknologi sumber modal dan pasar, maka pemulihan kerusakan hutan dapat diatasi melalui pengelolaan hutan didasarkan pada azas kelestarian.
Penyuluh Kehutanan, sebagai garda depan bagi Kementerian LHK menjadi pilar utama dalam menjembatani peranserta masyarakat luas khususnya masyarakat yang bermukim di dalam dan di sekitar hutan dalam pembangunan kehutanan di tingkat tapak. Bbagaimana harus menyikapinya dengan perubahan teknologi yang begitu cepat. Hal ini menjadi pekerjaan besar bagi para penyuluh kehutanan, karena perannya vital dalam mendampingi, memotivasi, dan mempertemukan Kelompok Tani Hutan maupun Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan akses sumber informasi pasar, teknoligi, permodalan dan sumberdaya lainnya demi pemerataan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Melalui diskusi Pojok Iklim kali ini, kita akan berbagi cerita mengenai pengalaman lapangan dari para aktor kehutanan dalam memotivasi dan mendampingi masyarakat mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berdaya, dan bermartabat melalui pemanfaatan hutan, lahan dan lingkungan serta sumberdaya alam lainnya dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan demi Indonesia yang lebih hijau.
Pengantar:
Sarwono Kusumaatmadja - Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim
Narasumber:
Membuat Hutan Bermanfaat Mewujudkan Rakyat Bermatabat, Unduh Materi
Idi Bantara, S. Hut., M.Si, IPU - Kepala Balai PDASHL, Way Seputih Way Sekampung Lampung
Hutanku, Halaman Rumahku
Ir. Muswir Ayub, IPU - Praktisi Kehutanan
Kelompok Tani Hutan Berdaya, Lingkungan Hijau dan Terjaga, Unduh Materi
Yohan Surtiani, S.Hut., MT - Penyuluh Kehutanan Muda, Dinas Kehutanan Wilayah II Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah
Kiprah Penyuluh Kehutanan dalam Melestarikan Mangrove untuk Lingkungan dan Masyarakat, Unduh Materi
Endang Mustinah, S.Hut - Penyuluh Kehutanan Muda UPTD KPHP Santan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur
Moderator:
Dr. Hendro Asmoro, SST, M.Si - Penyuluh Kehutanan Ahli / Sekjen Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO)