Anugerah dan kompleksitas tantangan. Dikaruniai 126 juta ha kawasan hutan hujan tropis serta mengelola ruang hidup dan kehidupan. Di sisi lain, mengelola karunia tersebut tidak lepas dari persoalan lahan kritis, sampah, polusi, danlimbah beracun. Data dari berbagai sumber, tercatat 2018 angka deforestasi dan degradasi 0,82 juta ha/tahun. Masyarakat Indonesia menggunakan 20 kg plastik/tahun, dan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Dilaporkan pula bahwa limbah bahan beracun dari operasi perusahaan minyak dan gas misalnya, mencapai 3.100 ton/tahun. Hal ini juga sangat terkait dengan perubahan iklim global, menaikkan konsentrasi GRK sehingga berkontribusi meningkatkan suhu atmosfer bumi.
Peran IPTEK. Situasi ini memerlukan teknologi dan hasil-hasil litbang untuk mengatasinya, termasuk bagaimana meregulasi. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kompleksitas tantangan tersebut di atas kental dengan tarik ulur kepentingan para pihak, sehingga mengatasinya tidak cukup dengan jawaban teknis IPTEK, dan seringkali hingga harus pada jawaban politik.
Dalam diskusi ini kita akan membahas peran INAFOR dalam kontribusinya mengatasi kompleksitas tantangan di atas.
Kata kunci: peran BLI, peran INAFOR, Restorasi hutan dan pengelolaan limbah, yang kemudian dikaitkan juga dengan renewable energy, biodiversitas, iklim dan kebijakan, forest genetic dan landscape.
Materi dapat di unduh disini