Pemerintah terus menyerukan gerakan penyelamatan bumi melalui aksi-aksi lingkungan. Aksi-aksi tersebut dilaksanakan terutama dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (21 Februari), Hari Bakti Rimbawan (16 Maret), Hari Hutan Internasional (21 Maret), Hari Bumi (22 April), Hari Keanekaragaman Hayati (21 Mei), Hari Lingkungan Hidup Sedunia (5 Juni), Hari Konservasi Alam Nasional (10 Agustus), Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (5 November), dan acara-acara lainnya. Banyak generasi muda melakukan aksinya melalui media sosial dengan cara menyebarkan informasi seperti ajakan untuk melakukan penyelamatan keanekaragaman hayati (kehati) Indonesia dan/atau sebagian lagi turut andil di lapangan.
Media penyebarluasan informasi dan kegiatan tentang konservasi tidak asing di dunia maya, seperti yang dilakukan oleh Biodiversity Warriors dengan melahirkan "citizen scientist" dan "cyber activist". Sosialisasi kampanye penyelamatan bumi melalui aksesibilitas internet telah terbukti mudah dijangkau oleh generasi muda di seluruh Indonesia. Cyber activist ini diharapkan menyebarkan informasi ilmiah dan dapat melakukan kegiatan yang mencakup pertukaran informasi tentang keanekaragaman hayati Indonesia seperti informasi spesies, keunikan, statusnya (langka atau dilindungi), hingga manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan.
Aksi penyelamatan keanekaragaman hayati sebagai bentuk nyata konservasi sudah dilakukan oleh perorangan dan kelompok, seperti penyelamatan Primata Jawa oleh The Aspinal Foundation Java, penyelamatan badak Sumatera oleh tim KSDAE, Kementerian LHK, restorasi ekosistem oleh Yayasan Alam Sehat Lestari, pengembalian koridor penghubung satwa dan alam oleh The Body Shop, hingga kegiatan penyelamatan dalam bentuk advokasi kebijakan regional dan nasional yang terkait. Penyelamatan Badak Sumatera betina di Kutai Barat, Kalimantan Timur oleh Tim KSDAE, Kementerian LHK pada tahun 2018, menjadi awal dari program penyelamatan yang telah direncanakan dengan tujuannya untuk menyelamatkan spesies Badak Sumatera dari kepunahan dan pada akhirnya dapat meningkatkan populasi di habitat alam (saat ini di alam berjumlah kurang lebih 20 ekor).
Materi dapat diunduh di sini