Pemaparan oleh AMRTA Institute membahas terkait ekspoitasi berlebih air tanah di Jakarta yang membuat penurunan tanah yang cukup tinggi, dan menjadi penyebab terbesarnya ekstraksi air tanah yang berlebihan. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama banjir di Jakarta dan kekeringan. Akar permasalahan adalah dari absennya layanan air perpipaan yang memadai, dan mendorong penduduk Jakarta untuk bergantung pada air tanah. Namun, memang PDAM juga tidak memiliki kemampuan peningkatan untuk menggantikan air tanah. Solusi yang ditawarkan adalah dengan pengingkatan layanan air perpipaan (air permukaan) dan mengurangi serta menghentikan pemakaian air tanah, dialihkan ke air permukaan. Air tanah harus menjadi alternatif terakhir jika air permukaan tidak memungkinkan lagi. Sebagai penyimpan air bersih yang terbesar di dunia, air tanah memainkan peran sentral dalam menjamin ekosistem yang berkelanjutan. Apabila air tanah benar-benar diajaga, maka memberi potensi adaptasi perubahan iklim yang lebih baik.