Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan memiliki inovasi SIM berupa National Forest Monitoring System (NFMS) atau disebut juga dengan Sistem Monitoring Kehutanan Nasional (SIMONTANA), yaitu sistem yang menyediakan data dan informasi sumberdaya hutan berbasis spasial yang andal, terkini, dan terpercaya secara transparan dalam pengurusan hutan nasional yang lebih baik dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. SIMONTANA dapat memantau hutan di seluruh Indonesia sehingga publik dapat mengetahui dinamika kondisi hutan saat ini dengan cepat dan akurat. SIMONTANA memiliki tujuan untuk menyediakan data penutupan lahan secara seri, termasuk perubahannya dalam bentuk deforestasi, reforestasi dan degradasi hutan untuk perencanaan dan pemantauan sumber daya hutan dan lingkungan hidup yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan antar periode. SIMONTANA menyediakan data untuk berbagai kebutuhan, termasuk mendukung penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia per provinsi, di mana data penutupan hutan menjadi salah satu indikatornya.
SIMONTANA juga menyediakan data utama untuk penentuan lahan kritis, juga untuk kepentingan penyempurnaan tata kelola hutan melalui penyusunan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) yaitu data hutan alam primer. Sistem ini juga menyediakan data untuk perencanaan pembangunan sektor kehutanan seperti RPJMN, RKTN, Alokasi Pemanfaatan, Rehabilitasi Lahan dan sebagainya. Yang perlu dicatat, NFMS atau SIMONTANA telah menjadi salah satu sistem pemantauan hutan nasional yang stabil, konsisten dan berlangsung cukup lama (+ 20 tahunan), dimana banyak pihak atau negara biasanya kesulitan dalam memaintain kesinambungan sistem sejenis.
Pada masa sekarang, SIMONTANA juga dipergunakan sebagai pendukung utama sistem MRV REDD+ sektor lahan dan implementasi pembayaran berbasis hasil (Result-Based Payment) REDD+. Selain itu SIMONTANA juga digunakan sebagai media pelaporan inventarisasi Gas Rumah Kaca, pelaporan dalam Forest Resource Assesment – FAO, penyusunan Forest Reference Emission Level (FREL) dan kebutuhan internasional lainnya.
Sementara itu, Inovasi ini juga mendapat rekognisi di tingkat nasional, dimana SIMONTANA KLHK berhasil masuk ke dalam 45 besar atau top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). KIPP sendiri diselenggarakan untuk memacu instansi pemerintah untuk terus menciptakan inovasi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai bagian dari reformasi birokrasi di Indonesia. Atas dasar hal tersebut, serta memperhatikan pentingnya data dan informasi yang disampaikan oleh SIMONTANA, Pojok Iklim memandang perlu untuk mendiskusikan bagaimana pandangan dan testimoni publik terhadap keberadaan SIMONTANA tersebut, serta bagaimana upaya peningkatan kualitas data informasi yang disediakan.
Materi dapat di unduh di sini
Kenali SIMONTANA lebih lanjut melalui:
https://www.youtube.com/watch?v=KufsKxUXm0o&list=PL_57JGBlGlSFMoXbFoGFXLaJtB2yXBpeM&index=2&t=0s
https://www.youtube.com/watch?v=P9N4jDz5uY0&list=PL_57JGBlGlSFMoXbFoGFXLaJtB2yXBpeM&index=2