Seminggu sebelum pelantikan Donald Trump, di lantai enam Perpustakaan Van Pelt di University of Pennsylvania terjadi aktivitas tak biasa.
Sekitar 60 peretas, ilmuan, ahli penyimpan data dan pustakawan berhadapan dengan laptop, gambar grafik di papan tulis dan saling lempar argumen satu sama lain.
Mereka harus menyelamatkan ratusan laman pemerintah dan data sebelum hari berakhir. Semua data tersebut datang dari laman induk Environmental Protection Agency (EPA), dan the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOA).
Keduanya merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terhadap isu lingkungan termasuk perubahan iklim.
Ada kemungkinan data dari dua situs induk pemantau iklim itu akan dihapus atau dipindahkan dari domain publik oleh pemerintahan Trump.
Memang semua masih spekulatif, demikian Liputan6.com kutip dari Wired.com pada Jumat (20/1/2017). Namun mereka belajar dari pengalaman Kanada, kala pemerintahan Stephen Harper.
Saat itu, para peneliti hanya bisa mencelos saat Harper membuang ribuan buku tentang data akuatik ke tempat pembuangan sampah dan menutup perpustakaan riset lingkungan hidup federal.
Ternyata, spekulasi mereka benar. Tiga hari kemudian, tim transisi khusus lingkungan hidup milik Trump memiliki keinginan untuk menghapus beberapa data terkait perubahan lingkungan di situs EPA. Termasuk Climate Action Plan 2013 yang dibuat Obama dan strategi untuk mengurangi gas metana pada tahun 2014 dan 2015.
"Bukan hal yang mengagetkan jika mereka melakukan itu," kata Bethany Wiggin, direktur lingkungan hidup dan kemanusiaan di Penn. Salah satu yang menjadi bagian penyelamat data.
Kembali ke aktivitas di akhir pekan lalu di perpustakaan itu. Tim mereka terbagi dua. Pertama, mereka yang menyalin laman NOAA dan mengirimkan ke Internet Archive --lembaga nirlaba archive.org yang menyimpaan jutaan buku, film, sofware, website dan lainnya.
Tim lainnya mengambil data EPA terkait peta interaktif rumah kaca dan emisi gas.
"Data ini langsung ke pabrik-pabrik beremisi tinggi dan sejumlah pembangkit tenaga energi," kata Michelle Murphy dari University Toronto.
Murphy sengaja bepergian dari Toronto ke Philadelphia untuk membantu rekan-rekan sejawatnya menyelamatkan data penting itu. Ia tak ingin pengalaman Kanada terulang di AS.
"Kami membuat skema bagaimana data itu bisa diunduh dan jika ada data baru lagi dari pemerintahan Trump kita bisa membandingkan dengan data yang sudah kita miliki. Semacam itulah," terangnya.
Sementara itu, tim coding menulis skrip dan mengumpulkan arsip ke dalam bundel data yang akan diunggah ke DataRefuge.org, situs layanan milik Amazon yang akan berfungsi sebagai repositori alternatif untuk penelitian iklim dan lingkungan selama pemerintahan Trump.
Repositori di sini adalah tempat penyimpanan ratusan aplikasi atau program yang telah diatur sedemikian rupa dan tersedia untuk dapat diakses melalui internet.
Jadi, tim ini membuat tas digital yang aman dan juga bisa memperingatkan pengguna jika terjadi perubahan di dalamnya.
"Kami mengambil data dari halaman," kata Laurie Allen, asisten direktur untuk beasiswa digital di perpustakaan Penn dan pemimpin teknis penyelamatan data.
Beberapa set data federal yang paling penting tidak dapat diekstraksi dengan web crawler: Entah mereka terlalu besar, atau terlalu rumit, atau mereka terjadi penuaan software, dan URL mereka tidak lagi bekerja.
"Jadi kita harus menulis kode itu secara manual," kata Allen
"Ini tidak lagi memiliki konteks yang indah menjadi sebuah website, hanya satu set data," tambahnya Allen.
Di situlah para pustakawan datang.
Mereka merangkai data itu agar di masa depan dapat digunakan oleh peneliti lainnya. Para pustakawan juga bertanggung jawab membuat data itu mudah dicerna dan tak dapat dicuri.
Data harus cermat disimpan di bawah "gembok rantai yang aman."
Namun, proritas sekarang adalah men-download seluruhnya sebelum pemerintah baru datang untuk masuk ke server dan mengacak-ngacaknya.
Dan pada malam harinya, tim dapat memindahkan sejumlah laman web ke Internet Archive. Lebih dari 3.692 data NOAA termasuk contoh es hingga radar perairan di sepanjang pantai.
Tetapi, mereka masih harus mengunduh beberapa ribu data lagi, sayangnya, pelantikan Trump tinggal beberapa jam lagi...